pai pupu taan tou, haka gahan taan ehan, taan gelekat lewo gewayan tana

Sabtu, 06 Agustus 2016

BTT NEWS,- Gubernur dan istri Lusia Adinda Lebu Raya bersama pengurus Flobamora Bali. Foto: Balinewsnetwork/rahman sabon nama.
Denpasar/Balinewsnetwork-Pro kontra pembangunan jembatan Pancasila atau Jembatan Palmerah yang menghubungkan Pantai Palo (Larantuka) ke Tanah Merah (Adonara) akhirnya terjawab. Gubernur NTT Frans Lebu Raya memastikan, pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Flores dan Pulau Adonara itu akan dimulai pada 13 Desember 2016.
“Tanggal 13 Desember tahun ini mulai ground breaking (memulai pembangunan-red),” kata Gubernur Frans Lebu Raya dalam pembicaraan dengan pengurus Flobamora Bali di rumah kediamannya, Renon, Denpasar, Jumat (08/07/2016) malam.
Gubernur Frans Lebu Raya juga memastikan, pembangunan jembatan Palmerah itu juga satu paket dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut Gonsalu (dibawa kolong jembatan tersbut), yang berkapasitas 300 M. Dengan sumber energy listrik baru sebesar 300 MW, mampu melebihi kebutuhan listrik untuk seluruh Flores, Adonara dan Lembata.
“Padahal kebutuhan energy listrik untuk seluruh Flores hingga tahun 2025 hanya 92 MW, jadi pembangkit listrik tenaga arus laut di Flores Timur ini bisa untuk kebutuhan listrik seluruh masyarakat NTT,” kata Frans Lebu Raya.
Gubernur NTT menyebut, awalnya anggaran pembangunan jembatan Palmerah senilai Rp 5,1 triliun, dengan kontruksi tinggi jembatan 40 M di atas permukaan laut. Tujuannya, kata gubernur, untuk memberi ruang bagi kapal besar, terutama kapal Pelni bisa melintas dan sandar di pelabuhan laut Larantuka.
“Karena anggaran sangat besar, Rp 5,1 triliun, saya minta itu dirubah. Tinggi jembatan jangan terlalu tinggi, yang penting bisa untuk akses pelayaran rakyat. Akhirnya anggaran dikurangi,” terang Gubernur Frans Lebu Raya.
Lalu, masalahnya bagaimana dengan nasib pelabuhan laut Larantuka yang selama ini menjadi pelabuhan utama kapal Pelni?
“Pelabuhan untuk kapal Pelni akan kita pindahkan ke Sagu di kecamatan Adonara di pantai utara. Dengan demikian ekonomi di Sagu juga berkembang,” kata Gubernur Frans Lebu Raya.
Seperti diketahui, pada 22 April 2016 di Belanda, Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan konsorsium investor Belanda disaksikan Presiden Jokowi telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk pembangunan jembatan Palmerah dan pembangkit listrik tenaga arus laut di Selat Gonsalu. Investasi itu senilai USD 400 juta. (rsn)
Categories:


Kami yang terhimpun disini adalah orang orang yang punya potensi dan bukan hanya sekedar nama., kami adalah anak Lewotana yang siap berkontribusi ketika Lowetana membutuhkan kami. Contact me ketua umum

0 komentar:

Posting Komentar